Keripikpisang; vco; Uncategorized. Tips Memulai Bisnis Sendiri Yang Bisa Anda Terapkan Sendiri . by zaky / No Comments at July 26, 2022 . 10 Tips Memulai Bisnis Sendiri Untuk Pemula . Kesuksesan adalah hal yang diidamkan semua orang. Salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk menggapainya yaitu dengan cara memulai bisnis.
ArticlePDF Available Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JOURNAL OF EMPOWERMENT VOL. 2, No. 1, Juni 2021, h. 111-124 ISSN 2580-0620 Print ISSN 2597-9809 Online Available Online at Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan BRANDING DALAM STRATEGI MARKETING KERIPIK PISANG PADA PELAKU USAHA RUMAHAN BRANDING IN THE MARKETING STRATEGY OF BANANA CHIPS ON HOME BUSINESS PLAYERS Reksa Jayengsari Universitas Suryakancana reksaecha22 Penerimaan 03 Maret 2021 ABSTRAK Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari tridarma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Bentuk pengabdian pada masyarakat ini mengambil tema kewirausahaan yang masuk kedalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN di Desa Leuwikoja Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Program kewirausahaan yang dilaksanakan diantaranya adalah Branding dan Marketing dari produk yang menjadi salah satu potensi desa yang bisa dikembangkan yaitu Keripik Pisang Lantak. Kegiatan tersebut disertai dengan sosialisasi strategi pemasaran yang diberikan kepada pelaku usaha rumahan dimaksudkan untuk mengangkat potensi wirausaha masyarakat Desa Leuwikoja yang sudah ada. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari kegiatan sosialisasi pada aspek pengetahuan masyarakat terkait masalah produksi, pengemasan dan pemasaran. Pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara digunakan dalam menyusun hasil pengabdian ini. Setelah kegiatan analisis dengan metode penelitian yang digunakan didapat beberapa permasalahan dalam pengembangan produk diantaranya pelaku usaha rumahan masih menggunakan metode konvensional dan kurang inovasi baik dalam masalah produksi, kemasan, dan pemasaran. Hasil kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengemasan dan pemasaran produk serta memberikan hasil peningkatan nilai ekonomi sebesar 30% pada produk keripik pisang yang diproduksi oleh masyarakat. Branding; Keripik Pisang; Marketing ABSTRACT This activity is an implementation of the Tri Darma Perguruan Tinggi in carrying out community service activity. This form takes the theme of entrepreneurship which is included in the Kuliah Kerja Nyata KKN activity in Leuwikoja Village, Mande District, Cianjur Regency. Entrepreneurship programs implemented include Branding and Marketing of products that are one of the village potentials that can be developed by means of Banana Chips Lantak. The activity included marketing strategies is given to related home business actors to raise the entrepreneurial potential of the existing Leuwikoja Village community. The implementation of this activity aims to see the effectiveness of socialization activities on public knowledge related to production, packaging and marketing issues. A qualitative approach with interview techniques is used in compiling the results of this activity. After analyzing the activities with the research method used, several problems were found in product development, including home bussiness actors still using conventional methods and lack of innovation both in problems, packaging and marketing. The results of this activity indicate an increase in public knowledge about product packaging and marketing and in an increase in the economic value is 30% of banana chip products produced by the community. Banana Chip; Branding; Marketing Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan A. PENDAHULUAN Kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata dengan tema Kewirausahaan KKN KWU merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi bidang pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa agar dapat menjadi manusia yang mampu berintegrasi dengan lingkungan sekitar, mengabdi kepada masyarakat secara langsung, mengidentifikasi, serta belajar menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KKN KWU Universitas Suryakancana merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dalam pemberbayaan keluarga, karena pada dasarnya setiap masyarakat memiliki potensi yang perlu dikaji dan digali melalui suatu forum silaturahmi, komunikasi, advokasi, dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan tujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai kegotongroyongan di masyarakat sehingga dapat menumbuhkan dan mendayagunakan potensi lokal yang ada untuk pemberdayaan masyarakat setempat Panita KKN Unsur, 2019. Peran perguruan tinggi sebagai suatu masyarakat ilmiah, tidak akan terlepas dari tanggungjawab tersebut, yaitu beperan dalam pemberdayaan masyarakat serta untuk memenuhi kerjasama antara masyarakat umum dengan perguruan tinggi terdapat aspek-aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya Panitia KKN Unsur, 2019. KKN KWU merupakan suatu program pengabdian Perguruan Tinggi terhadap masyarakat di Indonesia, terutama yang berada di daerah pedesaan dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan program Perguruan Tinggi itu sendiri. Program pengabdian ini dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah mampu melihat bebagai macam masalah atau tantangan dalam masyarakat untuk dicari jalan pemecahannya. Panitia KKN Unsur 2019 menjelaskan ipaya yang terkandung dari pelaksanaan KKN KWU ini tentu selaras dengan usaha pemerintah untuk mengembangkan dan membangun desa, yaitu 1. Menempatkan warga desa dalam kedudukan yang sebenarnya sebagai warga desa dalam Negara Republik Indonesia, artinya tidak ada perbedaan antara penduduk desa dengan penduduk kota; 2. Mengusahakan agar corak kehidupan dan penghidupan warga desa dapat ditingkatkan atas dasar alam pikiran yang logis dan pragmantis; 3. Mengusahakan agar warga desa dapat lebih bersifat kreatif, dinamis dan fleksibel dalam memecahkan kesulitan atau masalah-masalah yang dialaminya, 4. Membantu dan mengikutsertakan Program Pemerintah dalam peningkatan indek Pembangunan Manusia Indonesia khususnya di Jawa Barat sehingga Provinsi terdepan dan termaju. Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM memiliki peran sangat signifikan dalam perekonomian Indonesia, baik dari sisi jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja, maupun kontribusi dalam produk domestik bruto PDB Sebagian mayoritas UMKM belum memiliki brand untuk mendapatkan pelanggan seperti kartu nama, brosur/ katalog, dan desain produk dan packaging yang eye appeal menarik dilihat sebagai salah satu sarana pemasaran, sebagian UMKM justru mempertanyakan manfaat branding jika dengan kondisi sekarang saja usaha mereka mereka sudah untung besar Setiawati et al., 2019. Pemasaran merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Perusahaan dengan penjualan yang banyak pasti memiliki pemasaran yang hebat dan terencana. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial, untuk itu kegiatan Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan pemasaran harus memberi kepuasan kepada konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen harus menyusun kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat, sesuai dengan konsumen sasarannya Leni Nuraeni, 2017. Ardian dan Purwanto 2018 menyebutkan bahwa industri rumahan apabila dikelola dengan baik dan professional akan dapat menciptakan lapangan kerja dan menghidupi masyarakat. Beberapa masalah yang berhasil teridentifikasi oleh tim antara lain inovasi produk yang tidak memiliki varian rasa lain, sistem Branding dan strategi Marketing keripik pisang lantak di Desa Leuwikoja. Produksi keripik pisang belum memiliki varian rasa lain dan pengemasan yang digunakan masih konvensional. Selain itu sistem Branding masih tidak digunakan oleh para pelaku usaha rumahan dan strategi Marketing pun masih bersifat konvensional. Brand dalam kegiatan usaha menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat The American Marketing Association didefinisikan sebagai satu atau gabungan dari beberapa faktor nama, istilah, tanda, simbol atau desain untuk mengidentifikasi suatu produk atau pelayanan yang diberikan oleh penjual yang membedakannya dengan pesaingnya Kotler dan Gertner, 2002. Sama halnya dengan istilah brand, branding juga diartikan sebagai cara sebuah produk atau jasa dirancang terlihat bagi konsumen apakah menyangkut pengemasan, logo atau tagline. Branding merupakan salah satu elemen penting yang harus dipertimbangkan Ketika merencanakan strategi pemasaran suatu produk Hamid et al., 2012. Inovasi produk dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan pelaku usaha untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan produk yang diproduksi. Han et al. 1998 menyebutkan bahwa tujuan utama dari inovasi produk adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan. Branding termasuk kedalam jenis-jenis strategi pemasaran yang merupakan keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen. Kotler dan Gertner 2002 mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Terdapat empat komponen bauran pemasaran Marketing Mix barang yang merupakan kombinasi dari produk, struktur harga, promosi dan sistem distribusi Basu Swasta, 2002. Hasil pengabdian pada masyarakat Setiawati et al., 2019 menjelaskan bahwa sosialisasi dalam membangun branding bagi pelaku usaha terbukti efektif memberikan pemahaman strategi branding isu seperti membuat desain logo, target pasar yang tepat, partnership dan konsistensi. Halim et al., 2019 menjelaskan dari hasil pengabdian pada masyarakatnya bahwa analisis branding pada skala mikro mampu meningkatkan penjualan sebesar 200% dari penjualan sebelumnya, bentuk penjualan juga tidak hanya menggunakan teknik open pre order namun juga dapat diterima langsung di toko oleh-oleh untuk menyasar target wisatawan. Strategi branding terbukti dapat diterapkan dan efektif digunakan dalam strategi promosi penjualan produk pertanian olahan sama seperti digunakan dalam produk manufaktur dan layanan lainnya Diarta et al., 2016. Strategi branding yang digunakan pada pelaku usaha rumahan keripik pisang di Desa Leuwikoja dapat dilakukan dengan pemberian logo dan merk terhadap produk disertai juga dengan repackaging keripik pisang menjadi lebih memiliki nilai ekonomi yang meningkat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN dilakukan dengan mensosialisasikan inovasi varian rasa produk keripik pisang, sistem pengemasan dan pemberian logo pada kemasan keripik pisang dan strategi pemasaran dengan menggunakan social media kepada para pelaku usaha Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan rumahan keripik pisang di Dusun Singkup Desa Leuwikoja. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui efektivitas kegiatan sosialisasi pada aspek pengetahuan kognitif masyarakat para pelaku usaha rumahan keripik pisang. B. METODE Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan bentuk Tridarma Perguruan Tinggi yang masuk ke dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN. Lokasi pengabdian pada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata Kewirausahaan KKN KWU pada periode 2019 dilaksanakan di Desa Leuwikoja Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Panitia KKN Unsur, 2019. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara mendalam terhadap para pelaku usaha rumahan keripik pisang yang memerlukan sebuah inovasi terhadap produknya sehingga mampu menjawab tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini. Data hasil observasi lapangan dan studi pustaka dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif kemudian ditarik kesimpulan dan rekomendasi. Dalam mengukur efektivitas dari kegiatan sosialisasi pada aspek pengetahuan para pelaku usaha rumahan keripik pisang digunakan 3 indikator yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pengemasan produk dan pengetahuan promosi dan strategi pemasaran. Indikator dan item pertanyaan wawancara kepada para pelaku usaha rumahan keripik pisang diuraikan pada tabel 1 dibawah ini Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Pengetahuan Produk Keripik Pisang 1. Apa saja produk yang dijual pada usaha rumahan anda? 2. Apakah produk yang anda jual sudah bervariasi? 3. Apakah anda mengetahui variasi rasa yang dapat diterapkan pada produk yang anda jual? Pengetahuan Pengemasan Produk 1. Bagaimana bentuk kemasan yang selama ini digunakan pada usaha rumahan anda? 2. Menurut anda, apakah sudah cukup efektif penjualan produk dengan kemasan yang anda pakai selama ini? 3. Sudahkah anda menggunakan label merk pada kemasan produk yang anda jual? Pengetahuan Promosi dan Strategi Pemasaran 1. Apa saja strategi pemasaran yang anda gunakan saat ini? 2. Bagaimana hasil dari strategi pemasaran tersebut? 3. Bagaimana cara anda mendistribusikan produk ke konsumen? 4. Apa saja media promosi yang anda gunakan selama ini? 5. Bagaimana cara anda menentukan promosi penjualan? Pelaksanaan kegiatan ini diawali denngan kunjungan ke tempat para pelaku usaha rumahan yang ada di Dusun Singkup Desa Leuwikoja Cianjur, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal mengenai kegiatan usaha yang selama ini para pelaku usaha lakukan. Dimulai memperhatikan bagaimana mereka memproduksi barang, pengemasan sampai pada proses pendistribusian. Pelaku usaha rumahan keripik pisang yang menjadi mitra kegiatan sosialisasi ini berjumlah 5 orang, diantaranya ialah Ibu Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan Isur, Bapak Encoy, Bapak Herli, Bapak Miftah dan Ibu Irma. Dari kelima pelaku usaha rumahan ini dua pelaku usaha yang sudah menjalankan usahanya lebih dari 5 tahun, ketiga lainnya masih dibawah 5 tahun. Setelah kunjungan dilakukan sebagai observasi awal, selanjutnya dilakukan persiapan untuk sosialisasi inovasi produk, pengemasan, branding, marketing kepada para pelaku usaha rumahan keripik pisang di kampung Singkup Desa Leuwikoja. Pemilihan sosialisasi pada aspek inovasi produk, packaging, branding dan marketing merupakan hasil dari observasi dan wawancara awal yang didapat dimana para pelaku usaha rumahan kurang memiliki inovasi terutama dalam varian rasa, pengemasan yang kurang memiliki nilai ekonomi lebih, tidak adanya logo ataupun merk pada kemasan dan pemasaran yang kurang luas. Kegiatan sosialisasi dilakukan ke masing-masing pelaku usaha rumahan. Tim membagi kelompok untuk mendatangi masing-masing rumah para pelaku usaha rumahan. Materi yang diberikan kepada mitra kegiatan diantaranya adalah Inovasi rasa cokelat, keju dan greentea pada produk keripik pisang, repackaging dengan standing pouch dan pemberian logo serta merk pada kemasan, strategi pemasaran dengan media sosial Instagram. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas sosialisasi yang dilihat pada aspek perubahan pengetahuan para pelaku usaha rumahan terkait inovasi produk, pengemasan dan pemberian logo atau merk , strategi pemsaran. Hasil evaluasi ini didapat melalui kegiatan wawancara kepada para pelaku usaha rumahan setelah kegiatan sosialisasi dilaksanakan. Gambar 1 Alur Kegiatan C. HASIL ATAU PEMBAHASAN 1. Pra Kegiatan Mengawali kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata KKN dilakukan kegiatan observasi lapangan untuk mengetahui potensi desa yang ada. Dari hasil observasi lapangan terdapat 3 Dusun yang ada di Desa Leuwikoja yakni Dusun Tegal Panjang, Dusun Singkup dan Dusun Gunung Jantung. Dusun Singkup yang merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Leuwikoja memiliki potensi yang cukup 1. Observasi Lapangan 2. Wawancara 3. Test Product varian rasa baru dari keripik pisang 1. Sosialisasi varian rasa 2. Sosialisasi branding pemberian logo produk 3. Sosialisasi marketing lewat social media Wawancara kepada pelaku usaha setelah 2 minggu kegiatan sosialisasi diberikan untuk mengukur keefektivan sosialisasi yang dilihat pada aspek perubahan pengetahuan Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan tinggi yakni penghasil pisang kapas yang bisa dijadikan berbagai macam olahan makanan. Kegiatan KKN ini dilaksanakan kurang lebih selama 40 hari dimulai dari tanggal 25 Juni-3 Agustus 2019 dengan uraian kegiatan seperti pada tabel 2 dibawah ini Tabel 2 Uraian Kegiatan Pelatihan Youth Facilitator Diklat Dosen Pembingbing Lapangan Diklat Peserta KKN KWU UNSUR 2019 Lokakarya Tingkat Kecamatan Peserta dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN Desa Leuwikoja ini adalah mahasiswa Universitas Suryakancana yang berasal dari latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda berjumlah 13 mahasiswa yang terdiri dari beberapa fakultas dan program studi serta dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan. Adapun daftar mahasiswa peserta kegiatan KKN sebagai berikut Tabel 3 Daftar Mahasiswa Peserta KKN KWU 2019 Desa Leuwikoja Mayoritas masyarakat Dusun Singkup Desa Leuwikoja memiliki usaha rumahan dengan memproduksi keripik pisang. Selain itu juga terdapat usaha sale pisang dan terasi. Informasi ini didapatkan berdasarkan kegiatan observasi pra kegiatan ke beberapa tempat usaha rumahan pada hari Senin, 8 Juli 2019. Terdapat 5 kepala keluarga yang ada di Dusun Singkup yang memiliki usaha rumahan keripik pisang dan kegiatan sosialisasi difokuskan kepada 5 kepala keluarga tersebut. Berikut daftar nama kepala keluarga pelaku usaha rumahan keripik pisang Dusun Singkup Desa Leuwikoja yang kami jadikan mitra dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Tabel 4 Daftar Pelaku Usaha Rumahan Keripik Pisang Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan Dari kelima pemilik usaha rumahan keripik pisang tersebut rata-rata belum memiliki inovasi produk baik dalam varian rasa, kemasan, dan proses pemasarannya. Seperti misalnya produk yang selama ini dijual masih keripik pisang dengan rasa original saja belum memiliki varian rasa lainnya. Produk belum memiliki logo merk dalam kemasan dan dirasa kurang inovasi dalam strategi pemasaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Kegiatan observasi awal ini dilakukan dengan wawancara terhadap para pelaku usaha. Mereka menceritakan bagaimana mereka selama kurang lebih selama lima tahun menjalankan usaha keripik pisang rumahannya. Hasil wawancara awal ini dijadikan dasar untuk menyusun strategi sosialisasi yang diberikan pada para pelaku usaha rumahan keripik pisang. Untuk memastikan bahwa inovasi produk yang akan disosialisasikan kepada para pelaku usaha terkait pemberian varian rasa, dapat diterima oleh lidah masyarakat, kami melakukan test product terlebih dahulu kepada para masyarakat sekitar posko tempat kami berkegiatan yakni di RT 2 Dusun Singkup. Respon positif didapat dari para masyarakat yang mencoba rasa baru dari keripik pisang tersebut, hal ini menjadikan keyakinan dan dasar bagi kami untuk bisa mensosialisasikan terkait varian rasa keripik pisang tersebut. 2. Kegiatan Bentuk kegiatan secara rinci disajikan dalam tabel 5 dibawah ini Tabel 5 Bentuk Kegiatan Kunjungan ke usaha-usaha rumahan sebagai observasi awal Usaha rumahan keripik pisang di Dusun Singkup Pengusaha rumahan keripik pisang Ibu Isur, Bapak Encoy, Bapak Herli, Bapak Miftah dan Ibu Irma Kunjungan ke rumah para pelaku usaha rumahan untuk perkenalan awal terkait sosialisasi yang akan diberikan terkait inovasi produk, pengemasan, pemberian logo dan pemasaran Rumah masing-masing para pelaku usaha rumahan Pemilik usaha rumahan keripik pisang Kegiatan Sosialisasi terkait Pemberian varian rasa, repackaging, pemberian logo dan pemasaran Rumah masing-masing para pelaku usaha rumahan Pemilik usaha rumahan keripik pisang dan masyarakat Kegiatan Evaluasi atas sosialisasi yang telah selesai dilakukan Rumah masing-masing para pelaku usaha rumahan Pemilik usaha rumahan keripik pisang Setelah dilakukan kegiatan pra kegiatan berupa observasi dan wawancara awal didapat bahwa dalam kegiatan produksi keripik pisang, hanya ada satu macam rasa yakni rasa original dimana keripik pisang hanya diberi rasa asin dari garam dan Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan penyedap rasa. Agar produk yang dijual memiliki cita rasa yang berbeda sehingga para konsumen tidak merasa bosan dan memiliki hal baru maka dibuat varian rasa yang berbeda dari keripik pisang tersebut. Hal ini akan memberikan nilai ekonomi lebih dari sebuah produk. Varian rasa yang kami buat dan kami sosialisasikan kepada para pelaku usaha rumahan dan masyarakat sekitar adalah keripik pisang dengan rasa coklat, keju dan greentea. Rasa Coklat kami dapatkan dari cokelat batangan yang kami lelehkan kemudian keripikk pisang dicelupkan ke dalam lelehan cokelat tersebut, begitupun dengan greentea. Rasa keju didapat dari bubuk keju yang ditaburkan kedalam keripik pisang. Ketiga varian rasa ini tetap bisa diterima oleh lidah masyarakat dan kalangan milenial. karena salah satu point yang terpenting ketika kita mencoba varian rasa baru adalah olahan produk makanan tersebut harus bisa diterima oleh lidah masyarakat. Karena terkadang ada beberapa olahan makanan yang cenderung malah terkesan aneh dan tidak bisa diterima oleh masyarakat kita sehingga akan sangat sulit membuat target pasar atau kalangan penjualannya. Dalam hal pengemasan produk, kemasan produk keripik pisang yang digunakan oleh para pelaku usaha rumahan berupa kemasan plastik biasa yang direkatkan dengan menggunakan bantuan lilin, dengan variasi harga jual Rp untuk isi berat ¼ Kg, Rp untuk isi berat 1 Kg dan Rp untuk isi berat 2 Kg. Kemasan yang seperti ini dirasa kurang menarik. Banyak pelaku bisnis rumahan yang belum menyadari bahwa kemasan produk yang mereka tawarkan bisa memberikan pengaruh besar terhadap angka penjualan produk mereka. Mereka hanya terfokus untuk menciptakan suatu produk namun tidak memperhatikan kemasan produk yang digunakan. Sebagian besar alasan para konsumen saat memilih sebuah produk adalah sebab mereka tertarik dengan kemasan produk yang unik dan konsumen telah tertarik dengan kemasan produk, peluang untuk meningkatkan penjualan juga bisa diraih. Dengan alasan yang demikian maka tim mencoba memberikan kemasan yang berbeda yang jauh lebih menarik tetapi tetap memperhatikan kesesuaian desain kemasan dengan isian produk. Kemasan yang kami sosialisasikan kepada para pelaku usaha adalah kemasan dengan standing pouch ukuran 12x20 cm dengan harga jual Rp dan Rp untuk ukuran 16x24 cm. Kemasan ini lebih memiliki nilai tambahan karena lebih praktis, higienis dan juga varian harga yang jauh lebih murah sehingga perputaran produksinya pun cepat. Gambar 2 Produk Keripik Pisang Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan Branding merupakan identitas yang secara langsung menjadi penampilan produk tersebut sehingga pengelolaan penampilan menjadi salah satu aspek utama yang harus diperhatikan oleh pelaku industri rumah tangga, karena lima detik pandangan pertama sangat menentukan pilihan para konsumen di pasaran Framita et al., 2020; Irrubai, 2015. Kegiatan branding pada produk yang kami sosialisasikan kepada para pelaku usaha adalah dengan pemberian logo pada kemasan. Produk keripik pisang para pelaku usaha rumahan keripik pisang di Dusun Singkup belum memiliki merk ataupun logo di kemasannya. Hal ini menjadi kekurangan dari produk tersebut karena dengan logo konsumen bisa mengenali sebuah produk dengan lebih mudah tentunya juga membantu para pelaku usaha dalam memasarkan produknya. Bagi para konsumen akan lebih mudah untuk mengingat gambar atau bentuk dalam mengenal sebuah produk baru. Logo ataupun merk juga bisa menjadi salah satu media promosi untuk mengenalkan brand produk kepada konsumen, sehingga produk yang telah memiliki logo serta merk bisa dibedakan dengan produk-produk lainnya ataupun produk sejenis. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka kami membuat sebuah logo dan merk dalam berbagai bentuk baik sticker yang ditempel di dalam kemasan maupun bentuk soft file yang dipergunakan untuk promosi dalam bentuk online. Gambar 3 Branding Strategi marketing yang disosialisasikan kepada para pelaku usaha rumahan dan masyarakat sekitar adalah melalui sosial media dengan target pasar kaum milenial. Sebagaimana Marketing Public Relations MPR merupakan proses perencanaan dan mengevaluasi program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen Sampurna et al., 2020. Salah satunya adalah produk keripik pisang mayoritas hanya dipasarkan secara offline artinya hanya dijual secara konvensional baik disimpan di warung-warung atau di pasar sehingga lingkup pemasaran pada produk tersebut kurang luas. Mendistribusikan barang merupakan salah satu jantung dalam berbisnis. Mengetahui pola-pola distribusi dapat membuat kita mampu meningkatkan penjualan hingga beberapa kali lipat. Solihin et al., 2020 Untuk dapat mendistribusikan produk sehingga bisa sampai ke pelanggan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut a. Strategi retailer, maksudnya adalah pihak yang langsung menyalurkan produk ke pengguna. Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan b. Strategi Distributor, adalah pihak yang menyalurkan barang dari produsen pada retailer. Saat ini dengan kondisi dimana internet sudah dapat dengan mudah diakses oleh siapapun, hal ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha untuk dapat mempergunakan fasilitas internet untuk meningkatkan penjualannya. Media sosial menjadi platform dalam kegiatan bisnis, sehingga memberikan informasi strategi pemasaran kepada pelaku usaha untuk menjual produknya melakui media sosial Instagram dan Whatsapp. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak diminati oleh masyarakat untuk mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan. Dengan jumlah pengguna social media yang banyak dan semakin hari semakin bertambah, dapat membuka peluang bagi Usaha Kecil Menengah UKM untuk mengembangkan pasarnya dalam genggaman smartphone Pradiani, 2018 Dengan media sosial tersebut diharapkan cakupan pemasaran jauh lebih luas dan keuntungan pun dapat meningkat. Tim membuatkan sebuah akun Instagram yang dapat dengan mudah diakses oleh siapapun,dengan sebelumnya tim juga memberikan pengarahan kepada pelaku usaha bisnis terkait penggunaannya. Gambar 4 Marketing Penjualan Online 3. Evaluasi Setelah dilakukan kegiatan sosialisasi selama empat hari yaitu dari tanggal 25 Juli-28 Juli 2019, kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari hasil sosialisasi yang telah disampaikan kepada para pelaku usaha rumahan keripik pisang. Kegiatan evaluasi ini mengukur efektivitas kegiatan sosialisasi pada aspek perubahan pengetahuan para pelaku usaha diperoleh melalui wawancara dengan kelima pelaku usaha. Evaluasi kami lakukan dua minggu setelah kegiatan KKN KWU ini selesai. a. Inovasi Rasa pada Produk Hasil wawancara awal dengan para pelaku usaha terkait dengan pengetahuan produk didapat bahwa para pelaku usaha hanya menjual satu jenis produk keripik pisang begitupun dengan rasa, mereka hanya menjual satu varian rasa yakni rasa asin/original. Para pelaku usaha kurang mengetahui bahwa produk keripik pisang mereka bisa ditambah dengan variasi rasa lain seperti cokelat, keju dan green tea. Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan “Selama ini saya hanya menjual keripik pisang saja dengan rasa asin, sehingga tidak ada variasi rasa lainnya dan saya belum tahu keripik pisang bisa ditambah variasi rasa lain selain asin dan manis” hasil wawancara dengan Ibu Isur, pelaku usaha rumahan keripik pisang, Juli 2019. Setelah dilaksanakan sosialisasi terkait dengan inovasi produk, para pelaku usaha mengetahui bahwa produk keripik pisang mereka ternyata bisa juga diberikan varian rasa lain. “Setelah mendapatkan penjelasan dari kegiatan sosialisasi kemarin saya menjadi tahu bahwa ternyata keripik pisang juga dapat diberi rasa cokelat, keju dan green tea. Saya juga menjadi tahu bahwa inovasi pada produk keripik pisang yang saya jual perlu dicoba untuk memberikan hal yang baru dan meningkatkan hasil penjualan, seperti saya sudah membuat varian rasa baru yakni cokelat dan keju dengan kemasan standing pouch harga Rp dan Rp dan terdapat peningkatan hasil penjualan sekitar 30% mayoritas kalangan remaja yang membeli produk tersebut” hasil wawancara dengan Ibu Isur, pelaku usaha rumahan keripik pisang, September 2019. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan pelaku usaha rumahan terkait dengan inovasi produk yang mereka jual disertai dengan salah satu pelaku usaha rumahan mencoba langsung menjual produk keripik pisang dengan varian rasa cokelat dan keju. b. Pengemasan Produk Hasil wawancara awal dengan para pelaku usaha rumahan keripik pisang terkait dengan pengemasan produk yang mereka jual adalah hampir semua pelaku usaha mengemas produk yang mereka jual dengan kemasan plastic biasa yang direkatkan dengan menggunakan lilin dan tidak menggunakan logo atau merk pada kemasan yang mereka jual. “Saya menjual produk keripik pisang ini dengan menggunakan plastik lalu di rekatkan dengan bantuan api pada lilin, menjual dengan berat ¼ Kg dengan harga Rp 1 kg dengan harga Rp dan 2 Kg dengan harga Rp Saya juga pernah membuat kemasan plastik kecil yang dijual Rp hasil wawancara dengan Bapak Miftah, pelaku usaha rumahan keripik pisang, Juli 2019 Setelah dilaksanakan sosialisasi terkait dengan pengemasan produk dan pemberian logo dan merk pada kemasan, para pelaku usaha tertarik dengan bentuk pengemasan menggunakan standing pouch dan pemberian sticker logo dan merk pada kemasan. “Setelah mengikuti kegiatan sosialisasi kemarin, saya mencoba membuat kemasan dengan standing pouch dan saya jual ke pasaran dan hal itu cukup efektif pada penjualan, masyarakat mayoritas kalangan remaja dibuat penasaran dengan variasi rasa pada keripik pisang” hasil wawancara dengan Ibu Isur, pelaku usaha rumahan keripik pisang, September 2019 “Setelah mengikuti kegiatan sosialisasi bulan lalu, saya tertarik untuk menggunakan logo dan merk pada kemasan agar produk saya dapat cepat dikenali dan memiliki pembeda dengan pelaku usaha lainnya” hasil wawancara dengan Bapak Miftah, pelaku usaha rumahan keripik pisang, September 2019 Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan dan perubahan cara pandang pada para pelaku usaha mengenai pentingnya pemberian logo dan merk pada kemasan, juga pengemasan yang jauh lebih menarik agar dapat diterima oleh masyarakat luas terutama kalangan milenial. Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan c. Strategi Pemasaran Hasil wawancara awal dengan para pelaku usaha rumahan keripik pisang mengenai strategi pemasaran produk yang mereka jual didapat bahwa mayoritas para pelaku usaha rumahan hanya dengan secara konvensional saja melakukan stategi pemasarannya seperti dititipkan di warung-warung kecil atau di pasar. “Saya menjual produk keripik pisang saya dengan menyimpan di warung sekitar desa atau sampai di Desa Bobojong dan juga menjual ke pasar Ramayana, Pasir Hayam sampai ke Cipanas, saya tidak menggunakan bentuk promosi khusus untuk menjual produk saya” hasil wawancara dengan Bapak Encoy, pelaku usaha rumahan keripik pisang, Juli 2019. Setelah dilaksanakan sosialisasi mengenai strategi pemasaran dengan menggunakan sosial media para pelaku usaha tertarik dan mencoba untuk membuat akun sosial media khusus untuk produk yang mereka jual, mayoritas dari pelaku usaha meminta bantuan kepada anak-anak mereka untuk mengelola akun media sosial tersebut. “Setelah mengikuti sosialisasi, saya tertarik dengan pembuatan akun sosial media melalui Instagram, penggunaan sosial media ini bisa meluaskan pasar dari produk keripik pisang yang saya jual, dan saya juga cukup paham dengan pengoperasian Instagram untuk menerima pesanan dari produk saya” hasil wawancara dengan Ibu Isur, pelaku usaha rumahan keripik pisang, September 2019. “Saya dibantu anak saya untuk membuat akun sosial media Instagram dan WhatsApp untuk dapat menerima pesanan keripik pisang saya, saya juga sudah paham bahwa kegiatan pemasaran dan promosi produk perlu dilakukan agar produk saya dikenal lebih luas dan penjualan saya meningkat” hasil wawancara dengan Bapak Encoy, September 2019. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan dari para pelaku usaha terkait dengan pentingnya strategi pemasaran terutama melalui sosial media. Hasil evaluasi lainnya adalah kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha rumahan yaitu aspek permodalan, ketika mereka akan memulai usaha dengan varian rasa baru dan pengemasan dalam bentuk yang baru. Dari kelima pelaku usaha hanya dua orang yang melaksanakan hasil dari sosialisasi kami. Kendala ini dapat diminimalisir dengan mengaktifikan kembali BUMDES Badan Usaha Milik Desa yang ada di Desa Leuwikoja. BUMDES ini dapat menjadi Lembaga yang dapat mengelola potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau menjadi salah satu sumber kegiatan ekonomi di Desa Leuwikoja. D. PENUTUP 1. Kesimpulan Kegiatan sosialisasi inovasi variasi rasa produk pada keripik pisang dengan menggunakan varian rasa yang berbeda seperti rasa cokelat, keju dan greentea, branding dan strategi marketing memberikan pengetahuan lebih kepada para pelaku usaha. Dibuktikan dengan hasil wawancara dengan para pelaku usaha rumahan yang mengatakan bahwa mereka sekarang mengetahui keripik pisang yang mereka produksi bisa diberikan variasi rasa lain dan dapat diterima oleh masyarakat. Aspek branding dengan bentuk pemberian logo pada kemasan disambut antusias oleh pelaku usaha rumahan keripik pisang di Dusun Singkup Desa Leuwikoja dan masyarakat. Terdapat peningkatan nilai ekonomis sebesar 30% terhadap produk keripik pisang yang telah diberi rasa varian lain dan repackaging pada produk keripik pisang. Marketing memiliki peranan yang cukup penting bagi sebuah produk. Pemberian brand pada sebuah Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan produk akan meningkatkan nilai lebih pada suatu produk tertentu dengan demikian harga jual juga dapat meningkat sehingga diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih. Strategi Marketing yang tepat dan selalu mengikuti perkembangan jaman dapat memperluas cakupan pasar. Bukan hanya pemasaran dengan sistem offline akan tetapi dengan juga dengan sistem online menggunakan media sosial yang mana diharapkan cakupan pasar lebih luas lagi dan keuntungan akan meningkat. 2. Saran Berdasarkan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan KKN yang dilaksanakan, terdapat beberapa saran kepada berbagai pihak yang diharapkan dapat menjadikan jauh lebih baik, diantaranya a. Diharapkan peserta KKN Kewirausahaan yang akan datang dapat menindak lanjuti kegiatan KKN Kewirausahaan sebelumnya agar dapat terus dikembangkan secara maksimal. Penelitian bukan hanya sebatas pada aspek Branding dan Marketing tetapi pada proses produksi yang dapat menghasilkan produk lebih efektif dan efisien. b. Perlunya pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan kreatifitas dalam kewirausahaan dari pihak-pihak yang jauh lebih ahli agar potensi-potensi usaha yang ada di Desa Leuwikoja dapat meningkat dengan baik. c. Perlunya perhatian yang lebih terhadap lembaga-lembaga seperti BUMDES demi meningkatnya perekonomian masyarakat yang ada di Desa Leuwikoja. UCAPAN TERIMAKASIH Terima Kasih Kepada Bapak Rektor Universitas Suryakancana, Ketua LPPM UNSUR. Tim mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Leuwikoja, Ketua Panitia KKN, Mahasiswa KKN Desa Leuwikoja 2019 dan Marsyarakat Desa Leuwikoja yang telah menjadi mitra pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. DAFTAR PUSTAKA Ardian Prima Putra, Purwanto, S. W. 2018. Pelatihan Strategi Branding dan Packaging Pada Usaha Home Industri Pembuatan Karak Di Desa Dukuh Mojolaban Sukoharjo. Prosiding Seminar Nasional Tahun 2018 Publikasi Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Basu Swasta. 2002. Manajemen Pemasaran 2nd ed.. Liberty. Curatman A., Rahmadi, Maulany, S., Ikhsani, M. . 2016. Analisis Faktor-faktor Pengaruh Inovasi Produk yang Berdampak pada Keunggulan Bersaing UKM Makanan dan Minuman di Wilayah Harjamukti Kota Cirebon. Jurnal Logika, XVIII3, 61–75. Diarta, I., Lestari, P., & Dewi, I. 2016. Strategi Branding dalam Promosi Penjualan Produk Pertanian Olahan PT. Hatten Bali untuk Pasar Pariwisata Indonesia. Jurnal Manajemen Agribisnis Journal Of Agribusiness Management, 42, 170–187. Framita, D. S., Maulita, D., Ekonomi, F., & Raya, U. S. 2020. Peningkatan Penjualan Melalui Pengemasan , Labelling dan Branding Produk di Desa Sukaratu Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang. BERDAYA Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 23, 107–118. Halim, J., Nurhaliza, H., Belinda, L., Sivali, J., Roja, H., Stephenson, J., & Akbar, T. F. 2019. Optimalisasi Pasar Keripik Pisang Melalui Re-Branding untuk Mengembangkan Bisnis “ Keripik Pisang NEVY ” Mahasiswa Kelompok Builder 034 dan 8 Dosen Pendamping Lapangan Universitas Prasetiya Mulya Corresponding Author Pen. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 0101. Reksa Jayengsari Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Vol. 2, No. 1, Juni 2021 Copyright ©2021 JE Journal of Empowerment Branding dalam Strategi Marketing Keripik Pisang Pada Pelaku Usaha Rumahan Hamid, T., Rizky, D., & Dardak, R. A. 2012. Branding as a strategy for marketing agriculture and agro-based industry products. Economic and Technology Management Review, 7, 37–48. Irrubai, M. L. 2015. Strategi Labeling, Packaging dan Marketing Produk Hasil Industri Rumah Tangga Di Kelurahan Monjok Kecamatan Selaparang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Society, 61, 15–30. Kotler, P., & Gertner, D. 2002. Country as brand, product, and beyond A place marketing and brand management perspective. Journal of Brand Management, 94, 249–261. Leni Nuraeni, H. 2017. Strategi Bauran Pemasaran Usaha Kecil Keripik Bhineka Di Desa Belendung Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Economic Education Analysis Journal, 62, 647–655. Panitia KKN. 2019. Buku Panduan KKN KEWIRAUSAHAAN. Universitas Suryakancana. Pradiani, T. 2018. Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 112, 46–53. Sampurna, A., Tandian, M., Huang, V., Florescia Simanjuntak, R., & Marta, R. F. 2020. Implementasi Total Branding dalam Perspektif Semiotika Pemasaran. CoverAge Journal of Strategic Communication, 102, 59–73. Setiawati, S. D., Retnasari, M., & Diny Fitriawati. 2019. Strategi membangun branding bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Jurnal Abdimas BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 21, 125–136. Solihin, D., Susanto, N., Setiawan, R., Ahyani, & Darmadi. 2020. Penerapan Strategi Pemasaran Sebagai Upaya Kelurahan Paninggilan Utara Ciledug. Abdi Laksana Jurnal Pengabdian Masyarakat, 13, 351–355. ... Han et al. 1998 menyebutkan bahwa tujuan utama dari inovasi produk adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan. Branding termasuk kedalam jenis-jenis strategi pemasaran yang merupakan keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen Jayengsari, 2021. Kotler dan Gertner mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain Kotler, 2002. ...... b Apakah produk yang anda jual secara kualitas sudah memenuhi pangsa pasar elite. c Apakah standar rasa produk yang anda jual ada variasi rasa Jayengsari, 2021. 2 Pengetahuan Pengemasan Produk a Bagaimana bentuk kemasan yang selama ini digunakan pada usaha rumahan anda. ...... b Menurut anda, apakah sudah cukup efektif penjualan produk dengan kemasan yang anda pakai selama ini. c Sudahkah anda menggunakan label merk pada kemasan produk yang anda jual Jayengsari, 2021. 3 Pengetahuan Promosi dan Strategi Pemasaran a Apa saja strategi pemasaran yang anda gunakan saat ini. ...ArdiansyahTrecy AustinSuhendraIn the context of implementing the Tridarma of Higher Education, one of them is through community service as a form of community service. This community service takes the theme of the Thematic Community Service Program "Village Branding goes to Global" Stisipol Candradimuka Palembang with a focus on research and service, namely Entrepreneurship. This Entrepreneurship Program aims to carry out Branding and Marketing of home-based production which is one of the potential villages that can be developed in order to help increase the income of the local community, namely Branding Kemplang Baked Home Products in Tebing Gerinting Selatan Village, South Inderalaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra Province. The activity begins with the socialization of marketing strategies given to home-based businesses and product packaging that will raise the business potential of the people of Tebing Gerinting Selatan Village. Marketing strategy so that their products which were previously only marketed by self-taught can expand to all regions of South Sumatra and even Globally. In compiling the results of this research and service using a qualitative approach with direct interview techniques to business actors. From the results of the analysis, it was found that several problems in product development, including home-based businesses still use conventional marketing methods and lack of innovation in terms of production, packaging, and marketing. The results of this activity are expected to change the mindset and action patterns of business actors to improve product quality, packaging and marketing strategies for Kamplang Panggang, Tebing Gerinting Selatan Village..... Lain halnya dengan brand, branding adalah segala upaya untuk menciptakan sebuah brand agar terlihat oleh konsumen dari segi pengemasan, logo atau tagline Jayengsari, 2021. Branding dapat membuat logo dan identitas perusahaan menjadi mahal, dapat dipercaya, berbeda, kebanggaan, dan karakter tersendiri bagi perusahaan Riyanto & Kartini, 2021. ... Ika WidiastutiDalam mendukung desa wisata, homestay dan makanan khas menjadi daya tarik pengunjung. Tujuan studi ekonomi yaitu mendorong warga mengembangkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan pendapatan. Partisipasi warga merupakan prioritas utama dalam kegiatan tim pengabdian masyarakat. Tujuan pengabdian yaitu supaya pendapatan dari warga desa wisata Kampoeng Boenga Grangsil, Jawa Timur mengalami peningkatan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan partisipatif. Hasil dari pengabdian yaitu mengadakan pendampingan kepada warga tentang penataan rumah menjadi homestay, melaksanakan perbaikan dan kelengkapan homestay, untuk daya tarik wisatawan supaya berkunjung. Warga desa wisata Kampoeng Boenga Grangsil, Jawa Timur memerlukan studi ilmu ekonomi tentang homestay dan keripik talas untuk perkembangan bisnis. Selain itu, warga diberikan pendampingan dalam mengemas keripik talas dan membuat kuliner yang dipasarkan secara online, adanya antusias dan dukungan warga untuk program homestay dan keripik talas.... Lain halnya dengan brand, branding adalah segala upaya untuk menciptakan sebuah brand agar terlihat oleh konsumen dari segi pengemasan, logo atau tagline Jayengsari, 2021. Branding dapat membuat logo dan identitas perusahaan menjadi mahal, dapat dipercaya, berbeda, kebanggaan, dan karakter tersendiri bagi perusahaan Riyanto & Kartini, 2021. ... Ika WidiastutiBasically, raising catfish is relatively easy compared to keeping other animals because of its resistance in quite extreme environments and in many media such as patent ponds, tarpaulin ponds, buckets, and so on. With this convenience, catfish farming can be used by the community for food security and to improve the economy by selling the cultivated products that have been innovated into products. Product innovation can increase the economic value of selling catfish as raw material. In increasing the selling price of catfish, product innovations were made from catfish to shredded catfish. Shredded is processed animal meat as a side dish and has a relatively long shelf life of up to 6 months. Catfish that are grown in greenhouses are not only sold directly to the community but are processed first to maximize profits and the selling price of catfish. Keywords catfish, product innovation, shredded catfish... Seperti contoh warga yang mendirikan stand aneka gorengan tanpa ada penanda nama usahanya. Sebagian mayoritas UMKM belum memiliki brand untuk mendapatkan pelanggan seperti kartu nama, brosur/katalog, dan desain produk dan packaging yang eye appeal menarik untuk dilihat sebagai salah satu sarana pemasaran, sebagian UMKM justru mempertanyakan manfaat branding jika dengan kondisi sekarang saja usaha mereka sudah untung besar Jayengsari 2021;Muhammad, Winarno, and Hermawan 2021;Setiawati 2019. Padahal menurut Rahima, Suriyati, and Hastuti 2022 merek yang melabeli sebuah Selain merek, tantangan UMKM untuk mengembangkan produk usahanya agar bernilai jual lebih yaitu terkait kemasan. ...Dwi SusantoMuhammad IrfanFlora Grace PutriantiUum Helmina ChaerunnisakKelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di Candi Umbul, Magelang, Jawa Tengah terdiri dari beberapa pengusaha yang memproduksi beraneka macam produk dan dipasarkan di pasar rakyat Candi Umbul. Diantaranya ada yang memproduksi aneka makanan, minuman, dan tanaman hias. Untuk meningkatkan nilai jual produk yang ada, salah satu hal yang penting yaitu kemasan yang menarik. Sehingga tujuan dari pengabdian kepada masyarakat kepada Kelompok UMKM yang bergabung di Pasar Rakyat Candi Umbul adalah untuk berbagi pengetahuan melalui penyuluhan langsung dengan memberikan paparan cara meningkatkan nilai jual produk melalui kemasan. Baik kemasan secara umum hingga kreasi kemasan dalam bentuk hampers. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengusulkan pada tiga aspek solusi. Yang pertama, membuat merek dan logo produk dengan desain yang mempunyai ciri khas. Kedua, melindungi produk dengan kemasan yang tepat dan menarik dari kemasan primer, sekunder, hingga tersiernya. Ketiga, menambah nilai jual dengan kemasan hampers untuk berbagai event. Adanya pemaparan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari kelompok UMKM.... Indonesia merupakan negar yang berkembang yang dalam artiannya Indonesia perlu melibatkan UKM dalam pembangunan ekonomi tidak hanya perusahaan-perusahaan besar saja Claudya et al., 2020. Usaha Kecil Menengah UKM mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia, mulai dari pembukaan lowongan kerja, ataupun dalam sisi Jayengsari, 2021. Jumlah unit Usaha Kecil Menengah UKM sangat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. ...Dicky IskandarAnny WidiasmaraSmall and Medium Enterprises SMEs of tempeh chips in Madiun Regency are experiencing rapid development, including the "NAJA" tempeh chips produced by Mrs. Yuli. So far, the problems faced are only word-of-mouth promotion and have not done online marketing, and there are no product variants. The 2021 Innovation Talent Team conducts marketing innovation training based on Digital marketing in collaboration with Shopee Indonesia and provides flavor variants for tempeh chips. The method used is field observation, data collection, and training on Marketing Innovation, Flavor Variants, and Packaging. The results of consumer training are easier to view and order products via Instagram, Whatsapp and telephone by cooperating with Shopee E-commerce and making permits. This training also provides ways to make packaging neater and more efficient. Flavor variants include original taste, balado, roast beef, grilled corn, chicken onions, spicy. Tempe chips UKM "NAJA" can expand its business reach so that many people can recognize tempeh chips with various flavors, and the market share is getting Sefty FramitaDian MaulitaPackaging, labels, and brands are one of the main attractions for products to increase sales. Community Service Activities are carried out in Cikeusal Subdistrict, Serang Regency, with the target of being business actors producing chips in Sukaratu Village, Cikesal District, Serang Regency. Community Service Activities are carried out with the aim of providing an understanding of the emping-producing citizens regarding the importance of packaging, labeling and branding on a product that can increase sales levels and will automatically increase their economic income. The socialization was adjusted to the problems and needs faced by emping entrepreneurs in Cikeusal District. The method of implementing the activity consists of three stages. The first stage of preparation includes pre-survey, team formation and coordination of teams and participants as well as preparation of training tools and materials. The second stage is the program implementation stage in the form of socialization. Socialization is carried out through outreach presentation of material and discussion. The third stage is the evaluation and reporting stage. Evaluation is carried out by comparing the conditions of the participants before and after the program implementation with the interview and observation methods. After that, a report was prepared. The material presented in the socialization was regarding the form of a legal entity and its important function of having a business license and business licensing mechanism. All stages of this activity have reached 100% implementation and have resulted in outcomes including understanding of community service participants about the importance of packaging, labeling and branding on a paper examines how widely held country images affect attitudes towards a country's products and services and ability to attract investment, businesses and tourists. It assesses the role of strategic marketing management in promoting the country's image, attractiveness and of Brand Management 2002 9, 249-261; doi Liwa IrrubaiArtikel ini bertujuan untuk menguraikan hasil penelitian tentangstrategi labeling, packaging dan marketing produk di samping pentingnyapeningkatan kualitas dari sisi konten, maka perlu mendapat perhatiankhusus dari berbagai pihak baik dari pemerintah, swasta, maupunperguruan tinggi sebagaimana yang telah banyak dilakukan olehperguruan tinggi melalui kegiatan pengabdian kepada ini fokus untuk melihat penerapan strategi labeling,packaging dan marketing produk hasil industri di Kelurahan MonjokKecamatan Selaparang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. MetodePenelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, sumber datayaitu, 10 orang pelaku usaha di Kelurahan Monjok KecamatanSelaparang Kota Mataram Nusa Tenggara datadengan observasi, wawancara dan dokumentasi, dan analisis datadengan analisis data domain. Hasil pembahasan menunjukkan bahwastrategi labeling, packaging dan marketing produk hasil industri rumahtangga di Kelurahan Monjok Kecamatan Selaparang Kota MataramNusa Tenggara Barat mampu dilaksanakan dengan baik meskipunmasih bersifat tradisional akan tetapi dari waktu ke waktu mengalamiperubahan ke arah yang lebih baikTheresia PradianiPerkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis baik besar maupun kecil agar dapat dikenal secara global. Dampak yang paling nyata adalah selain dikenal juga dapat meningkatkan volume penjualan dan profit. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang sangat besar memberikan pengaruh. Dengan menggunakan digital marketing dalam hal ini adalah sosial media, ibu-ibu PKK di RW 02 Randuagung Singosari Malang memasarkan hasil indutri rumahan berupa kerajinan tangan tas dari bungkus minuman instan. Awalnya kegiatan ini hanya sebagai pengisi waktu luang, tetapi saat ini justru menjadi kegiatan utama sebagai penambah perputaran ekonomi dalam rumah tangga. Dahulu kegiatan penjualan hasil industri ini secara konvesional maupun tradisiona, mereka membuat produk hanya berdasarkan pesanan. Tetapi setelah mengenal adanya sosial media ibu-ibu PKK ini sudah mulai menerima banyak pesanan, sehingga volume penjualan semakin meningkat pesat dibandingkan saaat penjualan dengan cara lama. Digital marketing dipandang sebagai media yang paling baik sebagai sarana promosi yang paling efektif dan efisien serta mampu meningkatkan volume penjualan yang signifikan, dari pendapatan perbulan bersih Rp. Rp. sekarang bisa mencapai Rp. 100%.Pelatihan Strategi Branding dan Packaging Pada Usaha Home Industri Pembuatan Karak Di Desa Dukuh Mojolaban SukoharjoArdian Prima PutraS W PurwantoArdian Prima Putra, Purwanto, S. W. 2018. Pelatihan Strategi Branding dan Packaging Pada Usaha Home Industri Pembuatan Karak Di Desa Dukuh Mojolaban Sukoharjo. Prosiding Seminar Nasional Tahun 2018 Publikasi Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Faktor-faktor Pengaruh Inovasi Produk yang Berdampak pada Keunggulan Bersaing UKM Makanan dan Minuman di Wilayah Harjamukti Kota CirebonA CuratmanRahmadiS MaulanyM IkhsaniCuratman A., Rahmadi, Maulany, S., Ikhsani, M.. 2016. Analisis Faktor-faktor Pengaruh Inovasi Produk yang Berdampak pada Keunggulan Bersaing UKM Makanan dan Minuman di Wilayah Harjamukti Kota Cirebon. Jurnal Logika, XVIII3, 61-75. Branding dalam Promosi Penjualan Produk Pertanian Olahan PT. Hatten Bali untuk Pasar Pariwisata IndonesiaI DiartaP LestariI DewiDiarta, I., Lestari, P., & Dewi, I. 2016. Strategi Branding dalam Promosi Penjualan Produk Pertanian Olahan PT. Hatten Bali untuk Pasar Pariwisata Indonesia. Jurnal Manajemen Agribisnis Journal Of Agribusiness Management, 42, Pasar Keripik Pisang Melalui Re-Branding untuk Mengembangkan Bisnis " Keripik Pisang NEVY " Mahasiswa Kelompok Builder 034 dan 8 Dosen Pendamping Lapangan Universitas Prasetiya Mulya Corresponding Author PenJ HalimH NurhalizaL BelindaJ SivaliH RojaJ StephensonT F AkbarHalim, J., Nurhaliza, H., Belinda, L., Sivali, J., Roja, H., Stephenson, J., & Akbar, T. F. 2019. Optimalisasi Pasar Keripik Pisang Melalui Re-Branding untuk Mengembangkan Bisnis " Keripik Pisang NEVY " Mahasiswa Kelompok Builder 034 dan 8 Dosen Pendamping Lapangan Universitas Prasetiya Mulya Corresponding Author Pen. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 0101.Branding as a strategy for marketing agriculture and agro-based industry productsT HamidD RizkyR A DardakHamid, T., Rizky, D., & Dardak, R. A. 2012. Branding as a strategy for marketing agriculture and agro-based industry products. Economic and Technology Management Review, 7, Bauran Pemasaran Usaha Kecil Keripik Bhineka Di Desa Belendung Kecamatan Purwadadi Kabupaten SubangH Leni NuraeniLeni Nuraeni, H. 2017. Strategi Bauran Pemasaran Usaha Kecil Keripik Bhineka Di Desa Belendung Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Economic Education Analysis Journal, 62, 647-655. wms4.