Padakeadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainan Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek. Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam normal
Berikut ini adalah soal-soal materi penyimpangan semu hukum mendel untuk siswa SMA kelas XII. Kunci jawaban di bawah soal. 1. Perbandingan genotip 15 1 dihasilkan oleh keturunan F2 dari .... a. Persilangan dengan poliploidi b. Persilangan kriptomeri c. Persilangan dengan dua sifat beda polimeri d. Persilangan dengan tiga sifat beda e. Persilangan atavisme 2. Ayam jantan berpial rose RRpp disilangkan dengan ayam betina berpial pea rrPP, F1disilangkan dengan sesamanya. Perbandingan fenotip F2-nya adalah… a. 9 3 4 b. 9 3 3 1 c. 12 3 1 d. 9 7 e. 15 1 3. Warna bunga Linnaria dipengaruhi oleh gen A menghasilkan antosianin dan a tidak menghasilkan antosianin, serta gen B sitoplasma basa dan b sitoplasma asam. Antosianin dalam suasana asam menghasilkan warna merah, dan dalam suasana basa menghasilkan warna ungu. Tanpa adanya antosianin bunga berwarna putih. Apabila bunga dengan genotip AaBB disilangkan dengan bunga bergenotip aaBb, maka kemungkinan muncul anakan dengan bunga warna merah adalah…. a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% 4. Suatu persilangan polimeri antara gandum dengan genotip M1m1M2m2 dengan gandum genotip m1m1M2m2 Menghasilkan 400 anakan. Jumlah anakan yang memiliki warna putih adalah…. a. 25 b. 50 c. 200 d. 75 e. 375 5. Gen H menghasilkan warna hitam pada biji gandum bersifat epistasis terhadap gen K kuning dan k putih. Sedangkan gen h juga menghasilkan warna putih. Apabila gandum dengan genotip HHkk disilangkan dengan gandum bergenotip hhKK, F1 disilangkan sesamanya, maka perbandingan fenotip F2 nya adalah…. a. 15 1 b. 9 3 3 1 c. 12 3 1 d. 9 3 4 e. 1 2 1 6. Suatu persilangan yang memiliki perbandingan fenotip F2 = 9 3 4 adalah…. a. Polimeri b. Kriptomeri c. Gen komplementer d. Epistasis resesif e. Atavisme 7. Suatu persilangan dimana suatu sifat hanya akan muncul apabila ada gen lain yang mendukungnya dan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 9 7 adalah.... a. Kriptomeri b. Gen komplementer c. Epistasis dominan d. Epistasis resesif e. Atavisme 8. Suatu persilangan ayam jantan pial walnut RrPp disilangkan dengan ayam betina berpial rose RRpp. Kemungkinan anakan yang memiliki pial single adalah.... a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% 9. Gen kk bersifat epistasis terhadap gen H dan h. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan apabila disilangkan organisme dengan genotip HhKk dengan HhKk akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip.... a. 9 3 3 1 b. 15 1 c. 9 7 d. 12 3 1 e. 1 2 1 10. Yang dimaksud peristiwa atavisme adalah.... a. Gen yang dapat menutupi munculnya gen lain b. Gen-gen berbeda yang mempengaruhi sifat yang sama c. Gen yang sifatnya ditutupi oleh gen lain d. Gen yang sifatnya dapat muncul apabila ada kemunculan gen lain e. Gen ganda yang memunculkan banyak variasi fenotip Kunci jawaban Jawaban A. Sekian pembahasan mengenai pewarisan sifat yang terdiri atas persilangan monohibrid, persilangan intermediet, dan persilangan dihibrid. Terimakasih sudah mengunjungi idschool (dot)net, semoga bermanfaat. Baca Juga: 4 Jenis Simbiosis (Mutualisme, Komensalisme, Amensalisme, Parasitisme) interaksi makhluk hidup. Persilangan pada individu akan mengikuti aturan seperti yang dijelaskan dalam hukum mendel. Persilangan monohibrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 3 1. Sedangkan persilangan dihibrid dua sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 9 3 3 1. Namun tidak selamanya perbandingan tersebut berlaku, karena terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi pada beberapa organisme. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh gen-gen yang memiliki sifat unik sehingga memiliki pola penurunan yang berbeda. Penyimpangan tersebut selanjutnya disebut sebagai penyimpangan semu hukum mendel. Kenapa disebut penyimpangan semu? Disebut semu karena sebenarnya hukum mendel masih berlaku dalam pola pewarisan tersebut, hanya terdapat sedikit kelainan akibat sifat gen-gen yang unik. Penyimpangan semu hukum mendel dapat diamati pada kasus interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap. Interaksi beberapa pasang gen Kasus ini terjadi pada jengger/pial ayam dengan bentuk yang berbeda-beda, yaitu rose, pea, walnut, dan single. Perbedaan jengger ini disebabkan oleh dua pasang gen yang saling berinteraksi satu sama lain membentuk sifat yang berbeda. Jengger rose memiliki genotip RRpp/Rrpp Jengger pea memiliki genotip rrPP/rrPp Jengger walnut memiliki genotip RrPp/RRPP/RrPP/RRPp Jengger single atau tunggal memiliki genotip rrpp Pada kejadian dihibrid normal sesuai hukum mendel satu gen akan mempengaruhi satu fenotip. Namun pada kasus ini, dua gen saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam membentuk satu fenotip yaitu jengger ayam. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Ayam berjengger rose RRpp disilangkan dengan ayam berjengger pea ppRR, seluruh keturunan F1 nya memiliki jengger tipe walnut. Ketika F1 disilangkan dengan sesamanya diperoleh keturunan F2 yang memiliki jengger walnut, rose, pea, dan single. Perbandingan fenotip antara walnut, rose, pea, dan single pada F2 adalah = 9 3 3 1. Perbandingan fenotip yang muncul memang sesuai dengan persilangan dihibrid normal. Namun bila dperhatikan di kasus ini, sifat resesif dari kedua gen akan memunculkan sifat baru yang berbeda dengan induk-induknya. Kriptomeri Kriptomeri berasal dari kata kriptos yang artinya tersembunyi. Dalam kasus ini sifat gen dominan akan tersembunyi apabila berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila muncul bersama-sama gen dominan lain. Sifat ini pertama kali ditemukan dalam persilangan antara bunga Linaria marocanna warna merah dengan bunga warna putih. Linnaria warna merah memiliki genotip AAbb/Aabb, sedangkan Linnaria warna putih memiliki genotip aaBB/aaBb. Gen A akan mempengaruhi sel untuk mengasilkan pigmen antosianin berwarna merah dan bersifat dominan terhadap a yang tidak menghasilkan antosianin. Gen B akan mempengaruhi sel untuk menghasilkan suasana basa dan bersifat dominan terhadap gen b yang menghasilkan suasana asam. Bunga merah dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana asam. Bunga putih dihasilkan apabila pigmen antosianin tidak dihasilkan, tidak perduli apapun suasana dalam sel. Bunga ungu dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana basa. Jadi apabila terdapat gen dominan A namun disertai dengan gen resesif b akan menghasilkan bunga merah. Apabila gen resesif a bertemu dengan dominan B atau resesif b akan menghasilkan bunga putih. Dan apabila gen dominan A bertemu dengan gen dominan B akan menghasilkan bunga warna ungu. Perhatikan bagan di bawah ini Bunga warna ungu dihasilkan oleh pengaruh gen A dan B yang muncul bersama-sama. Apabila hanya salah satu gen dominan saja yang muncul maka tidak akan menghasilkan warna ungu pada bunga Linnaria. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan bunga merah AAbb dan bunga putih aaBB ini adalah = bunga ungu bunga merah bunga putih = 9 4 3. Polimeri Polimeri merupakan peristiwa dimana beberapa gen yang berdiri sendiri mempengaruhi bagian yang sama dalam tubuh organisme. Kasus ini pertama kali diamati pada biji gandum yang memiliki warna merah yang beragam. Gandum berbiji merah sempurna memiliki genotip M1M1M2M2 Gandum berbiji putih memiiki genotip m1m1m2m2 M1 dominan terhadap m1, dan M2 dominan terhadap m2. Gen M mempengaruhi warna merah pada biji gandum. Semakin banyak gen M dalam genotip baik itu M1 atau M2, akan membuat biji gandum berwarna semakin merah. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Perbandingan fenotip F2 dari persilangan gandum berbiji merah M1M1M2M2 dan gandum berbiji putih m1m1m2m2 akan menghasilkan = ganum berbiji merah gandum berbiji putih = 15 1. Peristiwa polimeri pada manusia terjadi pada pebedaan warna kulit yang di pengaruhi oleh gen dominan P. Semakin banyak gen dominan P pada genotip individu, akan menyebabkan warna kulitnya semakin gelap. Orang negro memiliki gen dominan P paling banyak, sedangkan orang-orang kulit putih tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit gen P. Epistasis dan hipostasis Epistasis adalah gen yang menutupi aktivitas gen lain yang bukan sealel. Sedangkan gen yang tertutupi tersebut dinamakan hipostasis. Epistasis dapat dibedakan menjadi epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. Epistasis dominan Epistasis dominan adalah gen dominan yang menutupi pengaruh gen lain yang bukan satu alel. Misalnya terdapat pada warna umbi lapis bawah merah. Gen A akan membuat umbi bawang berwarna merah, sedangkan gen B akan membuat umbi bawang berwarna kuning. Genotip AAbb menjadikan umbi berwarna merah. Genotip aaBB menjadikan umbi berwarna kuning. Sedangkan genotip AABB akan menyebabkan umbi berwarna merah, hal ini diakibatkan gen A yang menutupi pengaruh gen B sehingga yang muncul adalah warna merah. Gen A epistasis terhadap gen B, sedangkan gen B hipostasis terhadap gen A. Persilangan bawang berumbi merah AAbb dengan bawang berumbi kuning aaBB menghasilkan perbandingan fenotip F2 = merah kuning putih = 12 3 1. Epistasis resesif Epistasis resesif adalah gen resesif yang menutupi pengaruh gen dominan dan resesif lain yang bukan sealel. Gen resesif ini dapat menutupi pengaruh gen lain apabila hadir dalam keadaan homozigot. Contoh peristiwa ini adalah warna bulu anjing yang dipengaruhi oleh 2 macam gen. Gen B menyebabkan munculnya warna hitam, sedangkan gen b menyebabkan munculnya warna coklat. Sedangkan gen E akan memicu keluarnya warna, dan gen e akan menghambat keluarnya warna. Apabila terdapat genotip dengan gen e homozigot ee maka warna hitam dan coklat tidak akan muncul karena semua sifat tersebut tertutup, sehingga yang muncul adalah warna emas. Gen ee epistasis terhadap gen B dan b. Persilangan anjing berbulu emas dengan anjing berbulu hitam akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = hitam emas coklat = 9 4 3. Epistasis dominan resesif Epistasis dominan-resesif merupakan peristiwa gen dominan yang akan menutupi pengaruh gen lain, serta adanya gen resesif homozigot yang dapat menutupi pengaruh gen dominan tadi. Misalnya adalah pada warna mata lalat buah. Gen P akan menyebabkan lalat bermata merah, sedangkan gen p akan menyebabkan mata berwarna ungu. Sedangkan gen S merupakan gen yang pemicu munculnya warna tersebut, sedangkan gen s merupakan gen penghambat munculnya warna mata. Adanya gen P akan menutupi pengaruh dari gen S dan s. Namun sebaliknya adanya gen s dalam keadaan homozigot ss akan menutupi pengaruh dari gen P dan p. Gen P epistasis terhadap gen S dan s, namun pasangan gen ss epistasis terhadap P dan p. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan lalat bermata merah PPss dengan lalat bermata ungu ppSS adalah = warna merah warna ungu = 13 3. Gen-gen komplementer Gen komplementer merupakan gen-gen yang saling melengkapi dalam memunculkan suatu sifat tertentu. Misalnya saja gen B dan gen T yang menyebabkan seseorang tidak bersifat bisu tuli normal. Apabila gen dominan B muncul sendiri tidak disertai gen T maka akan memunculkan sifat bisu tuli. Demikian juga sebaliknya, apabila gen dominan T muncul sendiri tidak disertai gen B maka akan memunculkan bisu tuli. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Persilangan dua orang bisu tuli dengan genotip BBtt dan bbTT akan menghasilkan anak yang normal. Apabila anak tersebut kawin dengan sesamanya maka perbandingan fenotip pada F2 adalah = normal bisu tuli = 9 7. Atavisme Atavisme merupakan suatu sifat yang muncul kembali setelah hilang dalam keturunan sebelumnya. Kasus atavisme terjadi pada jengger ayam pada pembahasan interaksi gen di atas. Ayam dengan jengger rose dan pea yang disilangkan akan menghasilkan keturunan walnut, ketika keturunan tersebut dikawinkan sesamanya maka akan memunculkan kembali sifat rose dan pea. Sifat rose dan pea yang sempat hilang pada F1 akhirnya muncul kembali di F2, hal inilah yang disebut dengan atavisme. Gen dominan ganda Gen dominan ganda adalah beberapa gen yang mempengaruhi sifat yang sama pada suatu organisme. Misalnya adalah gen A dan B yang sama-sama mempengaruhi tumbuhan Bursa sp. untuk menghasilkan bunga dengan bentuk segitiga. Apabila gen A muncul sendiri akan terbentuk bunga segitiga, demikian juga apabila gen B muncul sendirian. Dan apabila gen A dan B muncul bersama, juga akan mempengaruhi tumbuhan tersebut menghasilkan bunga berbentuk segitiga. Persilangan bunga segitiga AABB dan bunga oval aabb akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = bunga segitiga bunga oval = 15 1. HasilnyaF1 memiliki fenotip kacang ercis biji bulat warna kuning (100%). Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotip 9 (bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut hijau). (F2) akan mempunyai perbandingan fenotip = . Tetapi dalam keadaan tertentu perbandingan fenotip

Saya Up Load soal ini untuk latihan ya agar jago dalam pengerjaan genetika OK SOAL 1. Perkawinan ayam berpial walnut menghasilkan keturunan ayam berpial walnut ayam berpial mawar Ayam berpial Pea Biji dan Ayam berpial Bilah Single dengan perbandingan 9 3 3 1 Bagaimanakah genotif kedua induknya a. RRPP >< rrP

merupakanpasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak'. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda). Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok: a. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai Perbandingan fenotip F2-nya PertanyaanApakah yang dimaksud dengan gen komplementer? Jelaskan dengan contoh!PembahasanGen-gen komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+ UntukContoh Soal PAS Ekonomi Kelas 12 SMA/MA Kurikulum 2013 yang kami bagikan ini sudah dalam unsur HOTS, PPK, Literasi dan 4C dari revisi akhir kurikulum 2013. Latihan Soal PAS Ekonomi Kelas 12 Kurikulum 2013 Berikut ini isi Soal PAS Ekonomi Kelas 12 SMA/MA Kurikulum 2013. 1. Makhluk hidup yang berhasil berkembangbiak tanpa proses meiosis Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Biologi » IPA » Penyimpangan Semu Hukum Mendel Desember 5, 2021 2 min readPada postingan sebelumnya kita sudah membahasa mengenai pengertian hukum Mendel beserta pewarisan sifat hukum Mendel yang meliputi hukum Mendel I dan hukum Mendel 2. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua hasil persilangan sesuai dengan hukum ilmuan menemukan adanya penyimpangan pada hukum Mendel. Penyimpangan-penyimpangan tersebut hanya bersifat semu karena pola dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Apa saja yang termasuk penyimpangan-penyimpangan semu terhadap hukum Mendel? Berikut jawabannya!Daftar IsiPenyimpangan Semu Hukum Mendel1. Atavisme2. Kriptomeri3. Polimeri4. Komplementer5. Epistasi dan HipotasiPenyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan semu hukum Mendel adalah terjadinya suatu kerja sama berbagai sifat yang memberikan fenotipe berlainan, tetapi masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotipe dari semu ini terjadi karena adanya dua pasangan gen atau lebih yang saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu. Peristiwa saling memengaruhi antara dua pasangan gen atau lebih disebut interaksi semua akibat interaksi gen ada lima macam, yaitu atavisme, polimeri, kriptomeri, gen-gen komplementer, epitesi dan hipostasi. Adapun masing-masing penjelasannya sebagai AtavismeAtavisme interaksi beberapa pasang alel adalah interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya satu sifat keturunan dan munculnya suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi sifat induk akan muncul kembali pada generasi pada persilangan ayam berjengger atau berpial rose RRpp dengan ayam berjengger pea rrPP menghaslkan F1 berjengger walnut F1 yang disilangkan sesamanya menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = walnut rose pea single = 9 3 3 persilangan tersebut, berarti sifat pial, rose, dan pea menghilang dari generasi F1, tetapi muncul kembali di generasi KriptomeriKriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi kriptos.Contohnya warna bunga Linnaria Maroccana yang ditentukan oleh pigmen hemosianin dan sifat keasaman plasma sel. Pigmen hemosianin akan berwarna merah pada plasma yang asam dan berwarna ungu pada plasma yang bersifat ungu merupakan hal yang tidak biasa karena merupakan fenotipe baru. Persilangan pada kriptomeri menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = ungu merah putih = 9 3 PolimeriPolimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif saling menambah. Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingg disebut gen ganda. Peristiwa ini mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh intermediat.Contoh persilangan gandum berbiji merah gelap M1M1M2M2 dengan gamdum berbiji putih m1m1m2m2 diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = merah putih = 15 perbandingan tersebut sebenarnya polimeri tidak menyimpang dari hukum Mendel karena jika ditelaah perbandingan 15 1 berasal dari perbandingan 9+3+3 KomplementerKomplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotipe tertentu. Apabila ada salah satu gen tidak hadir maka pemunculan karakter fenotipe tersebut akan terhalang atau tidak pada warna bunga Lathyrus odoratus. Persilangan pada gen-gen komplementer menghasilkan perbandingan fenotipe f2 = 9 Epistasi dan HipotasiEpitasi-hipotasi adalah sepasang gen yang menutupi ekspresi gen yang tidak sealel disebut gen epistasis. Gen yang dikalahkan tersebut dinamakan gen hipostasis. Peristiwa ini disebut epistasi dan hipostasi. Epistasi dan hipostasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. Epistasi dominan adalah penyimpangan yang terjadi apabila ada satu gen dominan yang bersifat epistasis. Epistasi dominan terjadi pada pewarisan warna umbi lapis pada bawang. Persilangan pada epistasi dominan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotipe = 12 3 1. Epistasi resesif adalag penyimpangan yang terjadi apabila terdapat gen resesif yang epistasis terhadap gen dominan lain yang tidak sealel. Epistasi resesif terjadi pada pewarisan warna rambut pada tikus. Persilangan pada epistasi menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = 9 3 4. Epistasi dominan dan resesif adalag penyimpangan yang terjadi karena ada dua gen dominan yang keberadaannya menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut. Epistasi dominan dan resesif terjadi pada pewarisan warna bulu ayam leghorn. Persilangan pada epistasi dominan dan resesif menghasilkan perbandingan F2 = 13 juga Hukum Mendel 1 dan 2 Beserta ContohnyaNah itulah dia artikel tentang penyimpangan semu hukum mendel beserta macam, contoh, dan penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan mengenai salah satu materi Biologi dan semoga bermnafaat. Jawab: tidak selalu muncul pada persilangan heterozigot, jadi jawaban nya adalah B. munculnya pada persilangan heterozigot. (B) Demikian tadi materi penyimpangan hukum Mendel 2 (dihibrid) yaitu Polimeri, selanjutnya kita akamn membahas tentang penyimpangan hukum Dihibrid yaitu Atavisme atau interaksi gen. Tetap jaga kesehatan dan selalu
100% found this document useful 2 votes2K views14 pagesDescriptionBiologi Gonzaga_ Latihan Soal Pewarisan Sifat Kelas XiiOriginal TitleBiologi Gonzaga_ Latihan Soal Pewarisan Sifat Kelas XiiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views14 pagesBiologi Gonzaga - Latihan Soal Pewarisan Sifat Kelas XiiOriginal TitleBiologi Gonzaga_ Latihan Soal Pewarisan Sifat Kelas XiiDescriptionBiologi Gonzaga_ Latihan Soal Pewarisan Sifat Kelas XiiFull descriptionJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
7wj7i.
  • 6td7dx01fq.pages.dev/490
  • 6td7dx01fq.pages.dev/270
  • 6td7dx01fq.pages.dev/471
  • 6td7dx01fq.pages.dev/270
  • 6td7dx01fq.pages.dev/7
  • 6td7dx01fq.pages.dev/73
  • 6td7dx01fq.pages.dev/449
  • 6td7dx01fq.pages.dev/222
  • pada peristiwa gen komplementer f2 akan memiliki perbandingan fenotip